Friday, February 19, 2010

Detik Detik Sebelum Perkataan itu Tergenapi



Friday, February 20, 2010

Hidup gw penuh warna-warni. Dan selalu ada berkat. Dan pada hari itu pula, dari matahari yang datang dari ufuk Timur, menemani aktivitas gw sehari-hari.
Bangun-Sekolah-Pulang-Tidur-Bangun-Sekolah-Pulang-Tidur begitu selalu. Ini adalah Part II dari peluncuran Part I yang sudah terliris beberapa waktu lalu, dimana pada saat jilid kedua ini telah berlangsung. Tawa canda yang dilalui ditutup dengan diwarnai pelaksanaan jilid kedua.
Benda itu sepertinya bawa sial, karena setiap gw pakai selalu ada lembar jilid baru, dan selalu ada dia. Terima Kasih, sejarah. Maka jari anak itu tergeser dari jalur yang semestinya, dimana kami mengantar dengan penuh kecemasan akan dirinya. Perjamuan malam kami adakan di tempat ramai dengan hidangan yang enak dengan bumbu dan cita rasa kebersamaan. Basah tubuh ini, basah rambut ini, namun kering hati ini. Gw mulai mendapat seperti "pecerahan" untuk berkata tentang hal buruk itu. Dan setelah perjamuan selesai, kami mulai berpaling ke pangkuan tempat semayam kami berlindung dari udara luar yang dingin, dan kejam.
Malam itu rasanya mulai pahit dada yang mengeras. Santai sejenak dengan tawa canda yang seperti air menyentuh daun-daun kecokelatan. Gelap dan sunyi malam itu.
-/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-/- N/A -/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-
jilid kedua sudah terbit, maaf teman akan ketidaknyamanan ini. Gw juga merasakannya.
Apes banget, itulah yang ada di pikiran gw, tapi dengan jilid kedua gw jadi lebih matang.
beruntunglah kami tetap menghirup udara malam yang semakin menusuk punggung. Tapi, itulah berkat yang mewarnai rona kehidupan gw. Kenangan dari perjalanan hidup yang akan terasa ringan apabila dirasakan dengan penuh pemikiran jenuh. Menodai catatan hidup ini.
Bantengku, maafkan gw juga yah, Kau harus menjalani operasi dalam beberapa waktu ini.
aku akan kembali.


-rive_net_bahamma-
rilim

No comments:

Post a Comment